Laporan PKL : Konfigurasi Mikrotik sebagai Gateway

Header Jurusan TKJ SMK Yasmida Ambarawa

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrotik merupakan perangkat jaringan yang banyak digunakan untuk mengelola lalu lintas data dalam jaringan. Salah satu fungsinya adalah sebagai gateway yang berperan dalam mengatur dan mengarahkan koneksi antar jaringan. Dalam dunia kerja, pemahaman tentang konfigurasi Mikrotik sebagai gateway menjadi keterampilan yang sangat penting. Oleh karena itu, melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, diharapkan peserta dapat memahami dan mengimplementasikan konfigurasi Mikrotik dalam sebuah jaringan.

1.2 Tujuan PKL

  1. Memahami konsep dasar Mikrotik dan fungsinya sebagai gateway.
  2. Melakukan konfigurasi dasar Mikrotik untuk menghubungkan jaringan lokal dengan internet.
  3. Menerapkan pengaturan DHCP Server dan Firewall untuk meningkatkan keamanan jaringan.
  4. Menguji hasil konfigurasi untuk memastikan fungsionalitasnya berjalan dengan baik.

1.3 Manfaat PKL

  1. Menambah pengalaman dalam mengelola perangkat jaringan berbasis Mikrotik.
  2. Memperoleh keterampilan dalam konfigurasi jaringan yang dapat diterapkan di dunia kerja.
  3. Meningkatkan pemahaman tentang keamanan jaringan melalui konfigurasi firewall dan NAT.

1.4 Ruang Lingkup PKL

PKL ini berfokus pada konfigurasi Mikrotik sebagai gateway, meliputi pengaturan dasar, DHCP Server, Firewall, NAT, serta analisis hasil konfigurasi.


BAB II: LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Mikrotik

Mikrotik adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk keperluan jaringan, seperti router, firewall, dan manajemen bandwidth.

2.2 Fungsi Gateway pada Jaringan

Gateway berperan sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan yang berbeda, memungkinkan komunikasi dan pertukaran data antar jaringan tersebut.

2.3 Fitur-Fitur Mikrotik

  1. Routing: Mengatur jalur lalu lintas data dalam jaringan.
  2. Firewall: Melindungi jaringan dari akses tidak sah.
  3. NAT (Network Address Translation): Mengonversi alamat IP lokal ke alamat IP publik.
  4. QoS (Quality of Service): Mengatur prioritas lalu lintas data.
  5. VPN (Virtual Private Network): Mengamankan komunikasi jaringan jarak jauh.

2.4 Konsep Dasar Routing dan Firewall

Routing menentukan bagaimana paket data diteruskan dalam jaringan, sementara firewall mengontrol lalu lintas berdasarkan aturan keamanan.


BAB III: METODE PENELITIAN/PKL

3.1 Lokasi dan Waktu PKL

PKL dilakukan di [Nama Perusahaan/Instansi] selama [Durasi PKL] dari tanggal [Tanggal Mulai] hingga [Tanggal Selesai].

3.2 Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi: Mengamati konfigurasi jaringan yang telah diterapkan.
  2. Wawancara: Bertanya kepada teknisi jaringan terkait konfigurasi yang digunakan.
  3. Eksperimen: Mencoba melakukan konfigurasi Mikrotik secara langsung.

3.3 Peralatan dan Perangkat Lunak yang Digunakan

  1. Router Mikrotik
  2. Laptop dengan aplikasi Winbox
  3. Kabel LAN
  4. Internet untuk pengujian konfigurasi

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Topologi Jaringan yang Digunakan

Topologi jaringan yang digunakan adalah model star topology, dengan Mikrotik sebagai gateway yang menghubungkan jaringan lokal ke internet.

4.2 Konfigurasi Dasar Mikrotik sebagai Gateway

/ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
/ip route add gateway=192.168.1.254

Penjelasan:

  • Menetapkan alamat IP untuk interface yang digunakan sebagai gateway.
  • Menambahkan rute default ke jaringan internet.

4.3 Konfigurasi DHCP Server

/ip dhcp-server setup

Penjelasan:

  • Mengonfigurasi DHCP Server untuk memberikan IP secara otomatis kepada perangkat dalam jaringan lokal.

4.4 Konfigurasi Firewall dan NAT

/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

Penjelasan:

  • NAT digunakan untuk mengubah alamat IP privat menjadi IP publik agar dapat mengakses internet.

4.5 Pengujian dan Analisis Hasil

Pengujian dilakukan dengan:

  1. Mengecek konektivitas dengan ping 8.8.8.8.
  2. Memastikan perangkat dalam jaringan mendapatkan IP otomatis dari DHCP Server.
  3. Melihat log firewall untuk memantau lalu lintas jaringan.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  1. Mikrotik dapat dikonfigurasi sebagai gateway dengan mudah menggunakan Winbox atau terminal.
  2. DHCP Server mempermudah manajemen IP dalam jaringan lokal.
  3. Firewall dan NAT membantu meningkatkan keamanan serta konektivitas jaringan.

5.2 Saran dan Rekomendasi

  1. Disarankan untuk menambahkan fitur keamanan tambahan seperti VPN untuk meningkatkan perlindungan jaringan.
  2. Melakukan pemantauan rutin terhadap log firewall guna mencegah potensi ancaman dari luar jaringan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Dokumentasi Resmi Mikrotik: https://wiki.mikrotik.com
  2. Buku “Panduan Mikrotik untuk Pemula” – [Nama Penulis]
  3. Artikel Jaringan dan Keamanan – [Sumber]

LAMPIRAN

  1. Screenshot hasil konfigurasi.
  2. Diagram topologi jaringan.
  3. Catatan tambahan selama PKL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *