Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia

SMK

Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia


Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda, di mana pada saat itu, Belanda membuka sekolah kejuruan di Hindia Belanda untuk mendidik tenaga kerja lokal dengan keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri dan perkebunan di Hindia Belanda.

Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memperluas jaringan pendidikan kejuruan dengan membuka SMK di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor industri dan bisnis. Sejak tahun 1964, SMK diatur dan diawasi oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan diatur oleh Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pada awalnya, SMK terbatas pada program kejuruan teknik dan bidang pertanian saja. Namun, seiring berjalannya waktu, program kejuruan di SMK semakin beragam dan menyesuaikan dengan perkembangan dunia kerja. Kini, SMK menyediakan program kejuruan dalam berbagai bidang, seperti teknologi informasi, kesehatan, pariwisata, perhotelan, jasa, dan industri kreatif.

Pemerintah Indonesia juga telah meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan dan keterampilan, dan menganggap SMK sebagai bagian penting dari sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia dan mengurangi pengangguran. Seiring dengan hal tersebut, SMK diharapkan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mengembangkan sumber daya manusia Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Share this

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *