Apa Itu NGINX?
NGINX adalah software web server open-source yang berfungsi sebagai reverse proxy, penyeimbang beban HTTP, serta proxy email untuk IMAP, POP3, dan SMTP. NGINX dibaca “engine-ex” (enjin-eks), dari kata engine yang berarti mesin. Jadi, tidak dibaca “NGING” ya. 😃
NGINX adalah sebagai solusi dari permasalahan C10k problem. C10k sendiri adalah masalah yang dihadapi server ketika harus mengelola sepuluh ribu koneksi secara bersamaan.
Sampai sekarang, jumlah koneksi yang dikelola web server terus bertambah. Oleh karena itu, NGINX menawarkan arsitektur asinkron dan yang didasarkan pada event. Adanya arsitektur ini menjadikan NGINX sebagai salah satu server dengan kecepatan dan skalabilitas yang paling baik.
Karena kecepatan dan kemampuannya dalam menangani banyak koneksi, layanan NGINX sudah banyak digunakan oleh website dengan traffic yang tinggi. Beberapa yang menggunakannya adalah Google, Netflix, Adobe, Cloudflare, WordPress.com, dan masih banyak lagi.
Cara Kerja NGINX
Sebelum mengenal pengertian NGINX lebih jauh, ada baiknya bila Anda mengetahui cara kerja sebuah web server terlebih dulu.
Ketika seseorang ‘mengirimkan’ permintaan untuk membuka halaman web, browser akan menghubungi server website tersebut. Server lalu mencari file halaman yang diminta oleh user dan mengirimkannya ke browser. Proses ini menunjukkan cara kerja server untuk permintaan atau request sederhana.
Contoh di atas juga bisa disebut sebagai single thread. Web server biasa membuat single thread untuk setiap permintaan, tapi tidak demikian dengan NGINX. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, NGINX menjalankan arsitektur yang event-driven dan asinkron.
Ini menunjukkan bahwa thread yang sama atau serupa dikelola di bawah satu worker process, dan setiap worker process terdiri atas unit yang lebih kecil, disebut worker connection. Keseluruhan unit ini bertugas untuk menangani request thread. Worker connection mengirimkan permintaan ke worker process, yang juga dikirimkannya ke master process. Master process kemudian menampilkan hasil dari permintaan atau request tersebut.
Sekilas cara kerja NGINX terlihat mudah, tapi Anda perlu tahu kalau satu worker connection saja bisa menangani hingga 1024 permintaan yang sama dan serupa. Karena itulah, NGINX bisa memproses ribuan permintaan tanpa kesulitan berarti. Kemampuannya ini pula yang mengantarkannya menjadi server yang kerap digunakan oleh website dengan trafik tinggi, seperti ecommerce, mesin pencari, dan cloud storage.